
KABARMUARATEWEH.ID – Mengqadha atau mengantikan puasa Ramadhan yang ditinggalkan hukumnya wajib, jika berniat melakukannya dibulan rajab, berikut penjelasannya.
Menggabungkan niat puasa Rajab dengan puasa qadha’ Ramadhan hukumnya diperbolehkan saja dan pahala keduanya bisa didapatkan sekaligus. Bahkan menurut Syekh al-Barizi, meski hanya niat mengqadha’ puasa Ramadhan, secara otomatis pahala berpuasa Rajab bisa didapatkan.
Kesunnahan puasa Rajab ini sama mulianya sebagaimana bulan-bulan lainnya, seperti puasa Muharram, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Salah satu puasa yang sunnah dilakukan oleh umat Islam ialah puasa Rajab.
Berikut bacaan niat qadha puasa Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta’âlâ.
Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Namun perlu diingat, apabila seseorang masih memiliki utang puasa Ramadhan dan ingin membayarnya bersamaan dengan puasa sunnah, maka lebih diutamakan untuk berniat mengqadha utang puasa Ramadhan terlebih dahulu. Sebab, puasa qadha Ramadhan hukumnya wajib.
Ketika sudah berniat puasa qadha Ramadhan, meskipun tidak niatkan puasa sunnah maka otomatis mendapatkan pahala puasa sunnah tersebut, seperti yang disampaikan Imam Ramli dalam Kitab Baghiyah al-Mustarsyidin.
Dalam kitab lainnya yaitu al-I’ab, Syekh al-Barizi menyampaikan bahwa apabila seseorang berpuasa qadha (Ramadhan) atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka pahala keduanya bisa didapat, baik disertai niat berpuasa sunnah atau tidak.
Itulah beberapa penjelasan dan niat qadha puasa Ramadhan dan puasa rajab.