
kabarmuarateweh.id – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin, mengimbau para kepala daerah agar lebih bijak dalam melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan, supaya tidak menimbulkan kegaduhan di ruang publik.
“Pengawasan itu penting dan efektif, tetapi tidak perlu digembar-gemborkan hingga menimbulkan dampak yang justru kontraproduktif terhadap iklim investasi,” ujar Sultan di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.
Ia menambahkan, keributan akibat aksi sidak yang viral di media sosial dapat merugikan dunia usaha serta mengganggu kepercayaan investor. “Stabilitas ekonomi dan investasi sangat bergantung pada terciptanya suasana yang kondusif di daerah,” tegasnya.
Pernyataan Sultan disampaikan menanggapi viralnya video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melakukan sidak ke salah satu pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) di Subang. Dalam video tersebut, Dedi tampak terkejut saat mengetahui sumber air Aqua berasal dari lapisan tanah dalam atau akuifer, bukan mata air permukaan.
Kegaduhan di media sosial pun muncul akibat kesalahpahaman publik terkait definisi sumber air pegunungan. Sultan menilai situasi tersebut tidak produktif dan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap industri.
Sementara itu, Guru Besar Teknologi Geologi UGM Prof. Dr. Ir. Heru Hendrayana menjelaskan bahwa air tanah dalam berasal dari lapisan batuan berpori yang disebut akuifer dan umumnya memiliki kualitas sangat baik serta aman dikonsumsi.
“Air akuifer ini terlindungi secara alami, sehingga kualitasnya jauh lebih baik dan tidak terpengaruh oleh aktivitas manusia seperti air permukaan terbuka,” ujar Heru.(*)
Penulis : Leonardo













