kabarmuarateweh.id – Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Nurdia Rahmah Rery (38) tewas dibunuh oleh suaminya yang juga WNI, Salehuddin (41), di Singapura. Jenazah korban telah berhasil dipulangkan ke Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Vahd Nabyl, menjelaskan bahwa KBRI Singapura telah membantu seluruh proses pemulangan jenazah almarhumah.
“KBRI telah membantu pengurusan pemulangan jenazah almarhumah, yang diberangkatkan dari Singapura pada Sabtu malam, 25 Oktober 2025, menuju Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutnya, jenazah diterbangkan ke kampung halaman keluarga almarhumah di Pekanbaru pada Minggu, 26 Oktober 2025,” ujar Vahd Nabyl kepada wartawan pada Senin, 27 Oktober 2025.
Vahd Nabyl menyampaikan bahwa Salehuddin, pelaku pembunuhan, telah menyerahkan diri kepada aparat kepolisian Singapura.
Menurutnya, KBRI Singapura juga menghadiri sidang awal kasus pembunuhan tersebut pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Pada persidangan itu, jelas Vahd, pihak KBRI memberikan pendampingan kepada pelaku berupa layanan penerjemahan guna memastikan proses hukum berjalan dengan baik dan transparan sesuai ketentuan hukum yang berlaku di Singapura.
“Kemlu melalui KBRI Singapura mengikuti seksama proses hukum dan memastikan proses berjalan sesuai ketentuan setempat, dan mengupayakan hak-hak hukum yang bersangkutan terpenuhi,” ucap Vahd.
Ketika ditanya mengenai motif pembunuhan, Vahd meminta awak media untuk mengikuti perkembangan terkini.
“Terkait motif, kita sama-sama nantikan dulu perkembangannya ya,” sambungnya.
Informasi sebelumnya, pembunuhan itu disebut terjadi di salah satu hotel di South Bridge Road pada 24 Oktober lalu. Salehuddin membunuh istrinya di kamar hotel pada dini hari. Kasus ini telah dibawa ke pengadilan. Salehuddin dihadirkan melalui sambungan video dari dalam tahanan. Dia mendengarkan proses dakwaan dibacakan kepadanya dalam Bahasa Indonesia oleh seorang penerjemah.
Kemudian, Salehuddin sempat bertanya apakah dia bisa dituntut dan dijatuhi hukuman di Indonesia. Hakim Distrik, Tan Jen Tse, mengatakan kasus ini masih dalam tahap awal dan dia tidak akan menerima permohonan apa pun saat ini. Salehuddin pun menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah atas pembunuhan.(*)
Penulis : Leonardo
