Wamen ESDM Yuliot Tanjung. [Suara.com/Achmad Fauzi].

kabarmuarateweh.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU swasta akan kembali normal. Pemerintah memastikan dalam waktu maksimal tujuh hari ke depan tidak akan ada lagi kekosongan stok di lapangan.

Kondisi ini terjadi setelah SPBU swasta, seperti Shell dan BP-AKR, mendapat izin untuk memanfaatkan kuota impor BBM yang sebelumnya dialokasikan kepada PT Pertamina (Persero).

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan penyediaan impor BBM oleh Pertamina dengan SPBU swasta menggunakan skema bisnis antara dua pihak.

Saat ini, menurutnya, antara dua pihak tersebut tinggal melakukan kesepakatan untuk penyediaan impor BBM.

“Ini untuk SPBU swasta, ini kan sudah ada pertemuan dengan pelaku usaha. Jadi, ini kan pemerintah sudah menambah kuota itu 10%. Kemudian, ya ini kuota yang belum terpakai itu adalah kuota yang ada di Pertamina,” ujar Yuliot saat ditemui di Hotel JW Mariott, Jakarta, Selasa, 23 September 2025. di kutip kabarmuarateweh.id melalui suara.com.

“Jadi, untuk bisa dimanfaatkan kuota yang ada di Pertamina, itu justru tinggal kesepakatan antar badan usaha dan itu juga hari Jumat kemarin, ini Pak Menteri kan juga sudah menyampaikan sendiri,” sambung dia.

Rekomendasi Berita  Harga BBM Non-Subsidi Naik 1 Juli 2025: Simak Rincian Pertamina, Shell, BP, dan Vivo.

Yuliot melanjutkan, kesepakatan yang akan ditempuh SPBU swasta dengan Pertamina juga masuk ke tahap penambahan zat adiktif. Dia memastikan, proses kesepakatan ini akan berlangsung selama 7 hari ke depan.

Maka dari itu, Yuliot meyakini, bahwa dalam 7 hari ke depan, tidak ada kelangkaan kembali stok BBM di SPBU Swasta.

“Kemudian berapa kebutuhan itu akan open book. Ya, seharusnya ini tinggal konsolidasikan waktu yang diberikan ke Pertamina dan badan usaha kan 7 hari. Ini arahan dari Menteri ESDM, itu 7 hari itu sudah bisa ini terisi di SPBU Swasta,” ucapnya.

Sebelumnya, Sebuah kesepakatan penting berhasil dicapai antara pemerintah, Pertamina, dan sejumlah perusahaan pengelola SPBU swasta, termasuk Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil.

Untuk mengatasi kelangkaan stok BBM yang sempat terjadi, para pemain swasta ini menyetujui skema baru yakni membeli stok BBM tambahan dengan skema impor melalui Pertamina.

Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, setelah menggelar rapat dengan para manajemen SPBU swasta dan Pertamina di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Rekomendasi Berita  15.000 Bibit Ikan Nila Ditebar Badan Karantina Indonesia di Kolong Pangkalpinang, Babel

“Mereka setuju, dan memang harus setuju untuk beli, berkolaborasi dengan Pertamina,” tegas Bahlil saat konferensi pers.(*)

Penulis : Yehezkiel

Editor : Apri