Pemkab Barito Utara (Barut), melalui Dinas Kesehatan setempat menggelar workshop penatausahaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) UPT Puskesmas se-Barut dan Lapkesda 2024, Jumat (27/9/2024). Foto: Diskominfosandi Barut

kabarmuarateweh.id, MUARA TEWEH – Pemkab Barito Utara (Barut), melalui Dinas Kesehatan setempat menggelar workshop penatausahaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) UPT Puskesmas se-Barut dan Lapkesda 2024, Jumat (27/9/2024).

Acara yang digelar di Aula Dinkes Barut itu, dibuka secara resmi oleh Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum H Yaser Arapat dan dihadiri kepala perangkat daerah, narasumber Stiepan dari Banjarmasin dan undangan terkait lainnya.

Pj Sekda Jupriansyah dalam sambutannya yang disampaikan Asisten Bidang Administrasi Umum H Yaser Arapat menyampaikan puskesmas dan labkesda yang akan menerapkan Pola Pengelolaan (PPK) BLUD berpeluang untuk dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.

Hal ini, menurutnya tertuang dalam Permendagri No 61 Tahun 2017 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah, layanan kesehatan diberikan keleluasaan dalam konteks mengelola baik dari sisi sumber daya manusia hingga penganggaran.

Lebih lanjut, dia bilang dalam penatausahaan pengelola keuangan BLUD merupakan langkah awal dalam mempercepat, mempermudah dan mendukung akuntabilitas proses penganggaran, proses penatausahaan keuangan serta ketepatan pelaporan.

Rekomendasi Berita  Kunker ke Sekretariat DPRD Barito Utara, DPRD Hulu Sungai Bahas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pada Perusahaan Air Minum

“Saya berharap dengan diadakannya workshop pada hari ini peserta dapat memahami konsep dasar penatausahaan pengelolaan keuangan BLUD termasuk pengelolaan anggaran laporan keuangan dan semoga dapat memperoleh keterampilan praktis dalam peyusunan laporan keuangan,pengelolaan kas serta penggunaan aplikasi keuangan,” kata Yaser Arapat.

Adapun laporan Ketua Panitia Yessi Aria Puspita mengatakan kegiatan ini dilaksanakan melalui metode ceramah, diskusi, interaktif, prakter serta peyusunan rencana tindak lanjut kesepakatan kegiatan.

“Untuk peserta yang mengikuti sebanyak 58 orang terdiri dari 17 Puskesmas masing-masing 3 orang dan dari Labkesda juga masing-masing 3 orang, yang mana dilaksanakan selama 2 hari,” ucapnya.

Editor: Aprie