
KABARMUARATEWEH.ID – Pabrik Bata di Purwakarta, Jawa Barat, telah ditutup karena kesulitan operasional yang menyebabkan kerugian yang meningkat.
Direktur Bata, Hatta Tutuko, menyatakan bahwa perusahaan telah berjuang selama empat tahun terakhir, terutama karena dampak pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang cepat. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut belum berhasil, sehingga mengakibatkan penutupan pabrik.
Rugi tahunan Bata pada tahun 2023 mencapai Rp190,29 miliar, meningkat 79,65% dari tahun sebelumnya. Penjualan neto juga turun 5,26% year on year (yoy) menjadi Rp609,61 miliar. Penurunan laba ini terjadi selama empat tahun terakhir, dimulai pada 2020 saat pandemi COVID-19 dimulai.
Bata dikenal sebagai merek sepatu legendaris di Indonesia, terutama karena harga terjangkaunya, kualitas yang baik, dan ketersediaan yang luas.
Meskipun banyak yang mengira bahwa Bata berasal dari Indonesia, kenyataannya, merek ini berasal dari Ceko. Pendirinya, Tomas Bata, mendirikan pabrik sepatu Bata di Zlin pada tahun 1894.
Meskipun berasal dari Ceko, Bata telah berhasil berekspansi ke berbagai negara, termasuk Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada tahun 1931.
Bata berhasil menjadi salah satu merek sepatu terkemuka di Indonesia, bahkan menjadi pilihan Sukarno, proklamator Indonesia. Eksistensi Bata tetap kuat hingga saat ini, dengan lisensi dipegang oleh PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Indonesia.