Prescon pers jelang Sitarupa se-Indonesia Timur, di Makassar.

kabarmuarateweh.id – Kegiatan Silaturahim Munajat Santri dan Ulama Pesantren (Sitarupa) se-Indonesia Timur akan digelar pada Selasa, 28 Oktober 2025, bertempat di Gedung Balai Manunggal, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar.

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025 dan akan diikuti oleh ribuan santri dari sekitar 300 pesantren yang tersebar di wilayah Indonesia Timur.

Ketua Konsorsium Pesantren Bersaudara, H. A. M. Nur Syahid mengatakan tak hanya santri, kalangan alim ulama dari beberapa pondok pesantren lintas afiliasi juga akan hadir, serta beberapa tokoh, tamu dan segenap kepala daerah di Sulsel.

“Ini adalah ajang dan momentum untuk semakin merekatkan ukhuwah Islamiyah. Sitarupa ini pertama kalinya kami adakan, dan sifatnya lintas afiliasi, yang tujuannya semata-mata bersilaturahmi dan membangun komunikasi bersama,” kata Syahid, di Makassar, Kamis, 23 Oktober 2025.

Presiden Kurir Langit Indonesia itu menjelaskan ada beberapa rangkaian acara pada kegiatan Sitarupa tersebut, meliputi doa seribu santri, silaturahmi munajat santri dan ulama pesantren, serta forum bisnis pesantren.

“Doa seribu santri ini, yakni para santri, yang kita ketahui para anak-anak kita yang rutin bersama dengan Alquran, dan rutin melakukan kebaikan-kebaikan, seperti salat dan sebagainya, mereka akan berdoa. Mendoakan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan NKRI pada umumnya, serta kebaikan bagi kita semua,” terangnya.

Rekomendasi Berita  Pemkab Barito Utara Puji Peran Muslimat NU dalam Pembinaan Umat dan Daerah

Sementara itu, Founder Pesantren Alam Indonesia (PAI), dr Hisbullah Amin sebagai salah satu peserta yang akan hadir dalam Sitarupa berharap bahwa ini bukan hanya kegiatan seremonial, tapi menjadi langkah awal untuk membangun suatu gerakan yang terstruktur dan sistematis dengan segala keterbatasan.

“Momentum ini adalah suatu kerinduan yang sudah lama ditunggu oleh pesantren bahwasanya segala daya upaya kemajuan anak-anak bangsa, umat yang perlu terus diperjuangkan. Inilah salah satu upaya yang kita lakukan dengan cara bertemu, silaturahmi, diskusi, bertukar pikiran dan bermusyawarah dalam rangka paling tidak untuk pengembangan,” ungkapnya.

“Kita tentu perlu bantuan dari semua pihak, kita perlu kolaborasi dalam rangka percepatan, tentu kalau kita bersama beban akan lebih ringan, dan kalau ada masalah bisa kita selesaikan bersama,” tambah Hisbullah. Ia pun mendoakan agar seluruh peserta selamat dalam perjalanan menuju ke Makassar dan acara Sitarupa berjalan dengan lancar.

Diketahui, kata Sitarupa adalah diambil dari bahasa Bugis yang artinya bertemu, silaturahmi dan bertatap muka atau pertemuan.(*)

Rekomendasi Berita  Tanam Jagung Selesai, Bupati Heriyus Ajak Forkopimda Lanjut Tanam Padi

Penulis : Leonardo