Prasetyo Hadi: Presiden Prabowo Pilih Tak Kenakan Pakaian Adat di Sidang Tahunan MPR RI.

kabarmuarateweh.id – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan penjelasan terkait alasan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tidak mengenakan pakaian adat saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 15 Agustus 2025.

Prasetyo menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memilih mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL), dan keputusan tersebut tidak dimaksudkan sebagai bentuk pengabaian terhadap budaya daerah.

“Substansi kehadiran Presiden tidak terletak pada busana yang dikenakan. Penggunaan PSL bukan berarti tidak menghormati budaya lokal. Ini semata-mata soal kebiasaan, dan juga menyesuaikan dengan undangan resmi dari pihak MPR yang tidak mewajibkan penggunaan pakaian adat,” ujar Prasetyo Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan protokoler dan konteks acara, serta tidak mengurangi rasa hormat Presiden terhadap keragaman budaya di Indonesia.

Dia memastikan bahwa Presiden tetap akan mengenakan pakaian adat pada upacara peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu, 17 Agustus 2025.

Rekomendasi Berita  Ribuan Warga Barito Timur Meriahkan Jalan Sehat HUT ke-79 Bhayangkara Bersama Polri dan Pemkab.

“Daerahnya? Oh, jangan dong, ada beberapa alternatif. Biar jadi  kejutan ,” kata Prasetyo saat ditanya jenis pakaian ada yang akan dikenakan Presiden.

Prasetyo menambahkan, pakaian adat tersebut akan digunakan saat rangkaian acara di Istana, bukan pada agenda Sidang Tahunan MPR maupun Pidato kenegaraan Presiden saat menyampaikan laporan atas RUU APBN 2026.

Tradisi penggunaan pakaian adat daerah oleh Presiden RI dalam Sidang Tahunan MPR mulai menjadi sorotan publik sejak era Presiden ke-7 Joko Widodo.

Sejak pertama kali menghadiri sidang tersebut pada tahun 2017, Jokowi secara konsisten mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Tradisi ini dimaksudkan untuk menampilkan kekayaan budaya nusantara di forum kenegaraan yang disaksikan luas oleh masyarakat, sekaligus sebagai bentuk apresiasi negara terhadap keberagaman suku dan tradisi di Tanah Air.

Setiap tahun, pilihan busana adat Jokowi selalu menjadi topik hangat, media massa maupun media sosial, karena sering disertai cerita dan makna filosofis di baliknya. Dalam masa kepemimpinannya, Jokowi telah mengenakan berbagai busana adat, mulai dari pakaian adat Bugis, Suku Baduy, hingga pakaian adat dari Kalimantan dan Papua.(*)

Rekomendasi Berita  Sekda Tutup Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan, Teweh Baru Raih Juara Umum

Penulis : Leonardo

Editor : Apri