
kabarmuarateweh.id, JAKARTA – Pj Bupat Barito Utara (Barut) Muhlis menjalani Evaluasi Capaian Kinerja Triwulan III tahun 2024 di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri), Selasa (9/7/2024).
Dalam kegiatan ini, Pj Bupati Muhlis didampingi Pj Sekda Jufriansyah, Inspektur H Rahmad Muratni, Kepala BPKA Ismail Marzuki Kadis PUPR, Kadis DLH, Kadis Perkimtan, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan.
Selanjutnya juga didampingi kepala BPPD, kepala BKPSDM, Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Kadis Kominfosandi, kadis Sosial PMD, Kadis Nakertranskop UKM, kadisdalduk KB P3A dan Kadis Pertanian.
Sementara tim evaluasi kinerja Pj Bupati Barut diketuai oleh Brigjen Rustam (Inspektur I Wilayah Kalimantan Tengah), Plh Inspektur II, Ikhsan, Mhd Dimiyathi (Pengawas Utama), Aswan Wastama (Pengawas Utama), Tumonggi Siregar (Auditor Ahli Utama), dan Bahtiar (Pengawas Utama).
Dalam Evaluasi capaian Kinerja Triwulan III, Pj Bupati Barut Muhlis memaparkan 10 indikator prioritas yang merupakan target program prioritas yang harus dicapai dalam kinerja Penjabat Bupati Barito Utara selama triwulan III.
Adapun 10 indikator prioritas yang menjadi program prioritas Pemkab Barut yang telah berjalan dan mengalami kemajuan yang baik, di antaranya bidang kesehatan, stunting, layanan publik, kemiskinan, inflasi, BMUD, penyerapan anggran, perizinan, pengangguran dan kegiatan prioritas.
“Alhamdulillah hari ini kita mengikuti evaluasi kinerja Pj Bupati Barito Utara triwulan III tahun 2024 di Itjen Kemendagri. Dari pelaksanaan evaluasi ini kita Barito Utara sudah mampu menghasilkan capaian-capaian yang signifikan terkait penanganan inflasi, di mana di triwulan terakhir posisi inflasi kita berada di atas tiga dan pada triwulan ini kita justru deflasi artinya angka inflasi minus,” kata Pj Bupati Muhlis usai melaksanakan evaluasi.
Dia mengatakan, bahwa hal itu sudah dilakukan bersama-sama oleh jajaran inflasi, mulai dari pengendalian bahan pokok, kemudian juga upaya-upaya untuk menanam cabe bersama-sama, dan selalu rutin melakukan pengecekan barang didalam gudang serta pasokan-pasokan barang di distributor.
“Selain itu, Perusda Batara Membangun juga memasok beberapa bahan seperti telur walaupun jumlahnya belum begitu besar hal ini bisa menahan laju kenaikan harga telur di daerah kita Barito Utara,” katanya.
Pj Bupati Muhlis menjelaskan, terkait dengan penanganan stunting di Barut, angka stunting berdasarkan hasil survei terbaru (hasil intervensi serentak) sampai dengan 30 Juni 2024 dari jumah 9180 balita yang diukur, hanya sekitar 400-an balita yang stunting.
“Alhamdulillah, kalau dilihat dari angka stunting di Barito Utara justru jauh turun menjadi 4,4 persen kalau di ukur dari sana dibandingkan dengan hasil SKI. Dimana hasil stunting kita berada pada angka 15,03 persen,” jelasnya.
Angka tersebut, dia bilang sebenarnya bisa dipertanggungjawabkan dan betul-betul berdasarkan hasil dari pengukuran dan penimbangan bayi-bayi yang ada di Barut.
Menurutnya, ini merupakan upaya yang dilakukan bersama-sama seluruh jajaran Pemkab Barut, terutama tim penanggulangan stunting setempat.
Terkait dengan indikator kemiskinan, Pj Bupati Muhlis menjelaskan kemiskinan ekstrem di Barut sudah semakin berkurang jumlahnya, di mana sebelumnya dari ribuan kepala keluarga (KK) menjadi 205 KK.
“Tentunya ini berkat upaya yang dilakukan oleh teman-teman seluruh jajaran Pemkab Barut dan didukung DPRD Barut, di mana kita sudah menggelontorkan anggaran-anggaran bantuan sosial, juga bantuan pangan dan juga berbagai program termasuk diantaranya adalah bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) yang telah dilakukan beberapa tahun lalu dan tahun ini juga dianggarkan sedemikian rupa,” jelasnya.
Pj Bupati Muhlis juga menjelaskan, pada tahun ini ada bantuan untuk kebencanaan. Artinya kalau ada bencana kebakaran pihaknya langsung intervensi oleh pemerintah daerah kurang lebih sebesar Rp 25 juta sampai Rp 28 juta per rumah.
Sehingga ini juga, dia bilang akan mengurangi beban masyarakat yang terkena musibah atau bencana kebakaran. Sedangkan untuk bantuan banjir secara otomatis langsung digelontorkan dengan bantuan-bantuan sembako.
Dilanjutkannya lagi, sedangkan angka pengangguran terbuka juga sama, di mana hasilnya, setelah diukur betul bahwa dari jumlah kategori yang ada, hanya menyisakan kurang lebih 1000 jumlah pengangguran terbuka. Sehingga kalau angkanya ditotal sekitar 3,03 persen dan sudah jauh dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 3,85 persen.
“Kita berterima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara yang sudah berupaya melaksanakan program dan kegiatan ini sebaik mungkin, seoptimal mungkin sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
“Harapannya tentu agar teman-teman terus melakukan kegiatannya bersama-sama dan bila ada hal-hal yang kurang jelas agar dapat koordinasikan selalu dengan Pj Sekda, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sehingga pelayanan di daerah kita akan semakin baik dan tingkat kepuasan masyarakat kita juga semakin tinggi,” pungkas Pj Bupati Barut Muhlis.
Editor: Aprie